Sunday, December 6, 2020

9. Ibnu Sahl



Nama lengkapnya adalah Abu Sa’d al-’Ala’ ibnu Sahl (940-1000 M). Ia merupakan seorang matematikawan, fisikawan, dan juga seorang ahli optik kelahiran Persia di masa keemasan Islam, yaitu pada masa pemerintahan Abbasiyah di Baghdad. Ibnu Sahl dikenal karena dialah yang pertama menemukan hukum pembiasan cahaya, jauh sebelum Willebrord Snell mengklaim penemuan tersebut. 

Hukum pembiasan cahaya itu dituangkan Ibnu Sahl dalam risalah yang ditulisnya pada 984 M berjudul ‘On Burning Mirrors and Lenses’. Dalam risalah ilmu fisika yang sangat penting itu, Ibnu Sahl menjelaskan secara perinci dan jelas tentang cermin membengkok dan lensa membengkok serta titik api atau titik fokus. 

Secara matematis, hukum pembiasan yang dicetuskan Ibnu Sahl setara dengan hukum Snell. Ibnu Sahl menggunakan hukum pembiasan cahayanya untuk memperhitungkan bentuk-bentuk lensa dan cermin yang titik fokus cahayanya berada di sebuah titik poros. Sekitar 600 tahun kemudian, Snell juga mengungkapkan hal yang sama. Menurut Snell, sinar datang, garis normal, dan sinar bias terletak pada satu bidang datar.

Sejarah optik modern kerap kali menyebut nama Ibnu Haitham (965-1039 M) sebagai “Bapak Ilmu Optik Modern”. Ternyata, Ibnu Haitham pun banyak terpengaruh oleh Ibnu Sahl. Menurut R. Rashed (1993) dalam bukunya Geometrie et dioptrique au Xe siècle: Ibnu Sahl, al-Quhi et Ibnu al-Haytham menyatakan bahwa risalah Ibnu Sahl telah digunakan oleh Ibnu al-Haitham.


No comments:

Post a Comment

3. Al-Farazi

Al-Farazi (wafat pada tahun 790 M) adalah perintis alat astrolab planisferis yaitu mesin hitung analog pertama, sebagai alat bantu astronomi...