Sunday, December 20, 2020

12. Al-Karaji




Abu Bakar bin Muhammad bin al-Husain al-Karaji atau yang lebih dikenal dengan Al-Karaji (953-1029 M) merupakan seorang matematikawan, insinyur dan ahli hidrologi dari Persia. Ilmuwan muslim yang hidup pada abad ke-10 ini memiliki beberapa karya yang terkenal, diantaranya adalah Al-Badi’ fi’l-Hisab (Perhitungan yang Indah), Al-Fakhri fi’l-Jabr Wa’l-Muqabala (Aljabar yang Agung), dan Al-Kafi fi’l-Hisab (Perhitungan yang Memadai).

Al-Karaji juga dikenal dunia sebagai Al-Karkhi. Selain sebagai matematikawan ia dikenal juga sebagai ahli hidrologi. Hidrologi merupakan cabang ilmu bumi yang mempelajari pergerakan, distribusi, dan kualitas air di seluruh bumi, termasuk siklus hidrologi dan sumber daya air. Al-Karaji berjasa dalam mengembangkan studi hidrologi di dunia Islam. Lewat bukunya Kitab Inbat al-Miyah al-Khafiya, ia mengkaji dan menyumbangkan pemikirannya dalam ilmu ekstraksi air di bawah tanah. Berkat kehebatannya, ia bahkan mendapat julukan sebagai pelopor mesin tenaga air.

Sejarah sains modern memandang Al-Karaji sebagai ahli matematika berkaliber tertinggi. Karyanya yang kekal pada bidang matematika masih diakui hingga hari ini, yakni mengenai kanonik tebel koefisien binomium (dalam pembentukan hukum dan perluasan bentuk).

Al-Karaji dianggap sebagai ahli matematika terkemuka dan sebagai orang pertama yang membebaskan aljabar dari operasi geometris yang merupakan produk aritmatika Yunani dan menggantinya dengan jenis operasi yang merupakan inti dari aljabar pada saat ini.

Karyanya pada aljabar dan polinomial memberikan aturan pada operasi aritmatika untuk memanipulasi polinomial. Dalam karya pertamanya di Perancis, matematikawan Franz Woepcke memuji Al-Karaji sebagai ahli matematika pertama di dunia yang memperkenalkan teori aljabar kalkulus.

Al-Karaji menginvestasikan koefisien binomium segitiga Pascal. Dia juga yang pertama menggunakan metode pembuktian dengan induksi matematika untuk membuktikan hasilnya, ia berhasil membuktikan kebenaran rumus jumlah integral kubus, yang sangat penting hasilnya dalam integral kalkulus.

J.J O’Connor dan E.F Robertson dalam bukunya pernah mengatakan bahwa karya Al-Karaji memegang tempat penting dalam sejarah matematika. Ia banyak terpengaruh dan terinspirasi karya-karya aritmatika Diophantus, dalam konsepsi aljabar.

Dedikasinya yang tinggi dalam bidang matematika dan hidrologi membuatnya banyak menghasilkan karya yang monumental. Selain Kitab Inbat al-Miyah al-Khafiya, ia juga menulis sederet karya lainnya. Sayangnya beberapa karyanya yang penting itu telah hilang.


No comments:

Post a Comment

3. Al-Farazi

Al-Farazi (wafat pada tahun 790 M) adalah perintis alat astrolab planisferis yaitu mesin hitung analog pertama, sebagai alat bantu astronomi...