Tuesday, December 1, 2020

19. Al-Tughra’i



Mu'ayyad al-Din Abu Isma‘il al-Husayn ibnu Ali al-Tughra'i (1061-1121 M) adalah seorang kimiawan dari Persia pada abad ke 11. Mu'ayyad al-Din al-Tughra'i, lahir di Isfahan pada tahun 1061 M, dan merupakan seorang fisikawan sekaligus kimiawan terkemuka, seorang pujangga, serta menjabat sebagai sekretaris administratif di pemerintahan dan karena itulah ia mendapatkan julukan Tughra'i. Ia pada akhirnya menjadi pejabat paling senior kedua setelah Vizier, di bidang administrasi sipil pada masa pemerintahan Seljuki.

Semasa hidupnya, Al-Tughra’i adalah seorang penulis yang terkenal dan cukup produktif, terutama pada bidang astrologi dan kimia, dan banyak diantara puisinya (diwan) yang masih ada hingga sekarang. Dalam bidang kimia, Al-Tughra'i sangat dikenal karena menulis ikhtisar berjudul Mafatih al-Rahmah wa-masabih al-Hikmah, yang mencakup secara luas kutipan dari tulisan-tulisan awal mengenai kimia Arab, dan juga terjemahan Arab dari risalah-risalah tua tentang ilmu kimia dari Zosimos, Panopolis yang ditulis dalam bahasa Yunani, yang hingga pada tahun 1995, secara salah dan tidak sengaja dikaitkan kepada kimiawan yang tak dikenal. Dan ketidakkonsekwenan dalam penyalinan huruf per abjad dan penulisan namanya ke bahasa Arab. 

Pada tahun 1112 M, ia juga menyusun sebuah buku yang berjudul: Kitab Haqa'iq al-Istishhad, sebuah sanggahan atau penolakan atas hal-hal ghaib dalam ilmu kimia oleh Ibnu Sina.


No comments:

Post a Comment

3. Al-Farazi

Al-Farazi (wafat pada tahun 790 M) adalah perintis alat astrolab planisferis yaitu mesin hitung analog pertama, sebagai alat bantu astronomi...