Sunday, December 6, 2020

10. Abu al-Salt


Abu al-Salt, bernama lengkap Umayya ibnu ‘Abd al-’Aziz ibnu Abi al-Salt al-Dani al-Andalusi (1068-1134 M) adalah seorang polymath dari Andalusia, yang karya-karyanya mengenai instrumen-instrumen astronomik dikenal luas di dunia Islam maupun di Eropa. Ia juga seorang fisikawan, pengajar ilmu kimia, dan ia menulis beberapa risalah tentang obat-obatan, filsafat, musik, dan sejarah. Ia menjadi sangat terkenal di Eropa karena tulisan-tulisannya yang diterjemahkan ke dalam berbagai bahasa. Ia juga dipuji karena memperkenalkan musik-musik Andalusia ke Tunisia. Abu al-Salt diketahui pernah mencoba memindahkan berton-ton tembaga yang mengendap di dasar Sungai Nil dengan menggunakan tali sutera.

Abu al-Salt lahir di Denia, Al-Andalus. Ayahnya wafat semasa ia masih kecil. Ia kemudian menjadi murid Al-Waqqashi (1017-1095 M) dari Toledo, yang merupakan sahabat dari Al-Zarqali. Setelah menyelesaikan pendidikan matematikanya di Seville, dan dikarenakan oleh semakin meningkatnya konflik pada masa reconquista, maka ia dan keluarganya mengungsi ke Alexandria dan kemudian ke Kairo pada tahun 1096.

Di Kairo, ia bekerja untuk penguasa fatimiyah yaitu: Abu Tamim Ma'add al-Mustanir bi-llah dan juga bekerja untuk seorang pejabat tinggi yaitu Al-Afdal Shahanshah. Dia mengabdi sampai dengan tahun 1108, dan kemudian (menurut Ibnu Abi Uaybi’a) ia berhenti karena usahanya untuk menyelamatkan sebuah kapal besar bermuatan tembaga yang terbalik di Sungai Nil berakhir dengan kegagalan. Abu al-Salt telah membuat semacam alat mekanik untuk menyelamatkan kapal tersebut, dan ia hampir saja berhasil ketika tiba-tiba tali sutera pada alat tersebut putus. Kemudian, Al-Afdal, sang pejabat tinggi memerintahkan agar Abu al-Salt ditahan, dan ia kemudian dipenjara selama lebih dari tiga tahun, dan dibebaskan pada tahun 1112 M.

Abu al-Salt kemudian meninggalkan Mesir menuju Kairouan di Tunisia, di sana ia mengabdi kepada Zirids di Ifriqiya. Sekali waktu ia bepergian ke Palermo dan bekerja di istana Roger I di Sisilia sebagai fisikawan tamu. Ia wafat di Bejaia, Algeria.

Abu al-Salt menulis sebuah karya ensiklopedi dari berbagai risalah tentang disiplin ilmu yang dikenal sebagai quadrivium. Karya ini kemungkinan besar dikenal dalam bahasa Arab sebagai Kitab al-Kafi fi al-’Ulum. Ia juga memiliki ketertarikan di bidang kimia dan obat-obatan herbal. Ia sangat tekun berusaha dan bahkan terobsesi untuk menemukan obat mujarab yang mampu mengubah tembaga menjadi emas, dan timah menjadi perak.


No comments:

Post a Comment

3. Al-Farazi

Al-Farazi (wafat pada tahun 790 M) adalah perintis alat astrolab planisferis yaitu mesin hitung analog pertama, sebagai alat bantu astronomi...