Tahun 1934 perusahaan DuPont melakukan suatu penelitian untuk mengembangkan suatu cara membuat kain sutera sintetis. Namun sampai berbulan-bulan belum juga ditemukan hasil, dan sang ketua proyek Wallace Hume Carothers, menghimbau untuk segera menghentikan proyek itu. Hasil terbaik dari proyek itu adalah mereka menemukan suatu polimer kimia yang berbentuk cair yang mirip dengan sutera, namun bentuk cair itu tidak begitu berguna. Kemudian tim proyek melakukan tes penelitian lain dengan menggunakan suatu subtansi lain yang disebut polyester.
Suatu hari ketika Carothers keluar dari laboratoriumnya, asistennya Julian Hill memasukkan batang pengaduk ke dalam gelas kimia berisi plastik putih yang lengket, dan akhirnya ia dapat menarik keluar sehelai benang. Benang plastik tersebut sangat elastis dan kuat. Hill dan rekan kerjanya menguji elastisitas plastik tersebut dengan permainan tarik tambang untuk melihat seberapa jauh mereka dapat menariknya. Hal yang mengagumkan adalah semakin kuat mereka menarik benang plastik tersebut, benang plastik tersebut semakin kuat pula. Benang-benang plastik kuat ini dikenal dengan sebutan benang nilon.
payung yang terbuat dari nilon
Nilon merupakan benang seelastis kain sutra dan benang ini dapat dibuat dari bahan minyak bumi (batu bara), air, dan udara tanpa bantuan ulat.
No comments:
Post a Comment