Monday, June 15, 2020

2. Isaac Newton

 Isaac Newton
(4 Januari 1643 – 31 Maret 1727) – Gravitasi





Sir Isaac Newton adalah ahli fisika, matematika, astronomi, kimia dan ahli filsafat yang lahir di Inggris. Buku yang ditulis dan dipublikasikan pada tahun 1687, Philosophiæ Naturalis Principia Mathematica, dikatakan sebagai buku yang paling berpengaruh dalam sejarah perkembangan ilmu pengetahuan. Karyanya ini menjelaskan tentang hukum gravitasi dan tiga asas (hukum) pergerakan, yang mengubah pandangan orang terhadap hukum fisika alam selama tiga abad kedepan dan menjadi dasar dari ilmu pengetahuan modern.



Pada tahun 1670 sampai 1672, Newton memberikan pelajaran tentang optik. Dan selama masa ini, dia sendiri menyelidiki refraksi cahaya (refraksi: perubahan arah dari suatu gelombang akibat perubahan kecepatan) dan memberikan demostrasi bahwa sebuah prisma dapat memecah cahaya putih menjadi berbagai macam spektrum warna dan sebuah lensa pada prisma yang kedua, dapat membentuk spektrum warna tersebut menjadi satu cahaya putih kembali.

Isaac Newton menyadari bahwa matematika adalah cara untuk menjelaskan hukum-hukum alam seperti gravitasi, dan membuat beberapa rumus untuk menghitung ‘pergerakan benda’ dan ‘gravitasi bumi’. Gravitasi adalah kekuatan yang membuat suatu benda selalu bergerak jatuh ke bawah. Dengan tiga prinsip dasar dari hukum pergerakan, Newton dapat menjelaskan dan membuktikan bahwa planet beredar mengelilingi matahari dalam orbit yang berbentuk oval dan tidak bulat penuh. Kemudian Newton menggunakan tiga prinsip dasar pergerakan yang sekarang dikenal sebagai Hukum Newton untuk menjelaskan bagaimana benda bergerak.

Hukum gravitasi ditemukan secara tidak sengaja oleh Sir Isaac Newton. Ia dilahirkan di Woolsthorpe, Lincolnshire, Inggris pada tahun 1642. Ayahnya telah meninggal sebelum Isaac lahir. Ibunya menikah lagi ketika Isaac berusia 3 tahun dan meninggalkannya dalam asuhan neneknya, yang kemudian mengirimnya ke sebuah sekolah di Grantham, sekitar enam mil dari Woolsthorpe. Ibunya menjanda lagi ketika Isaac berusia 14 tahun dan kemudian kembali lagi ke rumahnya di Woolsthorpe.

Karena Isaac memiliki prestasi yang setingkat rata-rata saja, maka ia membawanya pulang untuk mengurusi peternakan. Isaac lebih tertarik kepada matematika dan berbagai hobi mekanis lainnya daripada beternak. Untungnya pamannya yang merupakan lulusan Trinity College, Cambridge, mengenali potensi Isaac dan menyarankan agar keponakannya itu dikirim kembali ke sekolah untuk mempersiapkan diri masuk ke universitas.

Isaac pun masuk ke Cambridge pada tahun 1661 di usianya yang ke 18. Selama 3 tahun berikutnya, kejeniusannya dalam matematika dan sains tampak terbangkitkan. Saat itu juga wabah penyakit pes merebak di London dan Universitas Cambridge ditutup di musim panas tahun 1665 untuk mencegah penyebaran lebih lanjut penyakit ini.

Newton mendapatkan gelar sarjana muda di awal tahun itu dan dia kembali ke Woolsthorpe dan selama 2 tahun ia berhenti sekolah. Selama 2 tahun itu dia menenangkan diri dan merefleksi sebelum akhirnya kembali ke Cambridge ketika universitas itu dibuka kembali.

Setelah kembali ke kampus ia mendalami optik, matematika dan fisika gravitasi dan gerak. Penemuan yang tak sengaja ia lakukan berawal dari sebuah cerita serunya dengan Stukeley. Stukeley menceritakan kejadian tersebut yaitu :

Setelah makan malam, setelah cuaca menghangat, kami pergi ke taman dan minum teh, di bawah keteduhan beberapa pohon apel, hanya dia dan saya sendiri. Di tengah pembicaraan lain, dia mengatakan kepada saya bahwa dia sedang dalam situasi yang sama persis seperti ketika sebelum gagasan  gravitasi melintas di benaknya.

Sebuah apel, jatuh tepat ketika dia sedang duduk dalam suasana kontemplatif. Mengapa apel itu jatuhnya tegak lurus terhadap tanah, pikirnya. Mengapa apel itu tidak jatuh menyamping atau ke atas, kenapa selalu jatuh ke arah pusat bumi? Yakinlah bahwa alasannya adalah karena ada gaya tarik mengarah ke bumi. Pasti ada gaya tarik yang sedang berlangsung dan pusat gaya tarik pastilah di pusat bumi, bukan di sisi-sisinya sebelah manapun. Oleh karena itu, apel jatuh secara tegak lurus, atau mengarah ke titik pusat. Jika satu benda bisa menarik benda lainnya, pastilah sebanding dengan proporsi jumlahnya. Sehingga apel menarik bumi dan bumi menarik apel. Dan bahwa ada suatu gaya, seperti yang disini kita sebut gravitasi, yang meluas ke alam semesta. Maka secara bertahap Newton mulai menerapkan sifat gravitasi ini terhadap gerakan bumi dan  benda-benda angkasa untuk menghitung jarak, ukuran dan revolusi periodiknya. Juga untuk mencari tahu bahwa sifat ini berhubungan dengan suatu gerak progresif yang ditekankan kepada benda-benda angkasa sejak awal masa berputar mereka, menjaga semua planet agar tidak saling berbenturan, atau agar tidak bersama-sama jatuh mengarah ke satu titik. Dan demikianlah Newton menyingkapkan misteri alam semesta. 
Kejeniusan Newton tidak sekedar menebak hukum gaya tarik, namun Newton langsung menempatkan dirinya untuk memperhitungkan apa yang menjadi hukum gaya yang bisa menahan bulan agar tetap berada di orbitnya.

Sungguh luar biasa penemuan tak sengaja yang dilakukan oleh Sir Isaac Newton ini. Ia telah menyingkap rahasia alam semesta kepada kita semua

No comments:

Post a Comment

3. Al-Farazi

Al-Farazi (wafat pada tahun 790 M) adalah perintis alat astrolab planisferis yaitu mesin hitung analog pertama, sebagai alat bantu astronomi...