Thursday, June 18, 2020

18. Helium



Helium adalah unsur kimia yang ada dalam jumlah berlimpah di seluruh alam semesta, meskipun tidak banyak tersedia di Bumi. Ia biasanya berbentuk gas, dan terletak di atas dalam bagian gas di tabel periodik unsur. Seperti gas mulia lainnya, helium sangat stabil, dan tidak mudah membentuk senyawa dengan unsur-unsur lainnya. Ada banyak manfaat dari helium, dan secara luas dianggap sebagai unsur yang sangat berguna dan berharga.

Nomor atom helium adalah dua, dan menjadikannya unsur kedua paling ringan. Unsur ini diidentifikasi pada tabel periodik dengan simbol He, dan merupakan gas mulia yang paling tidak reaktif. Akibatnya, helium merupakan salah satu unsur paling tidak reaktif di Bumi. Stabilitas ekstrim helium menjadikannya pilihan populer untuk berbagai kegunaan dalam situasi dimana bahan yang tidak stabil sedang ditangani, atau dimana penggunaan unsur-unsur lain mungkin berbahaya.

Penemuan helium terjadi pada tahun 1868, ketika astronom mengamati berkas cahaya aneh saat gerhana matahari. Berkas cahaya ini tidak memiliki hubungan dengan unsur-unsur lain yang sudah diketahui, dan para pengamat menyadari bahwa mereka telah menemukan gas baru, yang mereka sebut "Helium". Kata ini berasal dair kata “Helios” dalam bahasa Yunani yang berarti "Matahari". Dalam waktu 30 tahun para ilmuwan telah berhasil mengisolasi dan mengekstrak gas dari mineral clevite.

Meskipun helium adalah unsur yang paling melimpah kedua di alam semesta, tapi sulit untuk menemukannya di Bumi. Helium sering diekstrak dari gas alam, yang dapat berisi helium dalam konsentrasi yang berkisar 2-7 persen. Gas yang sangat stabil dan non-reaktif ini menjadi alat penting selama Perang Dunia Pertama, ketika akses untuk helium sangat terbatas, dan ini terjadi lagi selama Perang Dunia Kedua. Kebanyakan manfaat helium dapat diterapkan dalam bidang militer, termasuk sebagai penggosok non-reaktif untuk pengelasan busur dan sebagai bahan pengangkat balon dalam segala ukuran. Helium juga digunakan sebagai pendingin dalam percobaan ilmiah dan reaktor nuklir.
Helium murni tidak beracun, dan kontak terhadap gas yang tidak berbau dan berasa ini tidak menimbulkan risiko kesehatan. Namun, menghirup helium yang berlebihan dapat berbahaya, karena gas akan menyebabkan sesak nafas. Selain itu, menghirup helium langsung dari tangki bertekanan dapat menyebabkan kerusakan paru-paru, dan helium komersial seperti yang ditemukan dalam balon pesta mungkin terkontaminasi dengan zat lain yang tidak aman untuk dihirup.

No comments:

Post a Comment

3. Al-Farazi

Al-Farazi (wafat pada tahun 790 M) adalah perintis alat astrolab planisferis yaitu mesin hitung analog pertama, sebagai alat bantu astronomi...