Wednesday, June 17, 2020

11. Kina Obat Malaria



Kina merupakan alkaloid yang ditemukan dalam kulit pohon cinchona. Kina telah digunakan untuk mengobati malaria (penyakit berulang yang ditandai dengan menggigil parah dan demam). 

Penemuan dari Kina

1400-an : Kina diambil dari sisi timur Pegunungan Andes. Bubuk kering kulit pohon kina (Quina) digunakan penduduk Indian Quechua Peru (asli Amerika Selatan) untuk mengobati demam, demam ini yang lebih dikenal dengan malaria.

1640 : Kina diperkenalkan di kedokteran Eropa: Countess Chinchon sembuh dari Malaria. Jesuit adalah yang pertama untuk membawa Kina ke Eropa. 

1681 : Kina diterima sebagai Zat Antimalaria 

1820 : Sampel Kina diisolasi: Pelletier dan Caventou 

  1. untuk menunjukkan kinin yang senyawa aktif terhadap malaria
  2. untuk administrasi akurat dosis obat 
  3. untuk pasien pertama ekstraksi kina di Paris 


1849. Adolf Strecker mengidentifikasi rumus yang benar untuk kinin C20H24N2O2 

1850-1908 Sejak itu, beberapa laboratorium dilakukan percobaan untuk memahami konektivitas dan mengidentifikasi kelompok-kelompok yang berbeda functionnal 

1856 : Perkin mensintesis quinin 
1908 : Rabe konektivitas Molekuler 
1918 : Rabe Rekonstruksi Kina dari Quinotoxine 
1944 : Woodward Sintesis Total Doering Formal 
1970 : Hoffmann-La Roche Sintesis Total, Gates Sintesis Jumlah 
1972 : Taylor Total Sintesis 
1897 : Mass Spectrometry 
1903 : Kromatografi 
1912 : X-Ray Kristalografi 
1945 : NMR 
2001 : Stork Total Sintesis 
2004 : Jacobsen dan Sintesis Total Kobayashi 

Tumbuhan Kina (Chincona sp.) merupakan bahan baku farmasi yang sangat dinilai dan terkenal luas sebagai salah satu jenis tanaman obat-obatan berkhasiat dan sudah lama digunakan sebagai obat anti malaria. Khasiat tanaman ini, sebagai anti malaria berasal dari senyawa alkaloid kuinina (alkaloid chincona) terutama senyawa kuinina  (C20H24N2O2), kuinidina (isomer dari kuinina), sinkonina (C19H22N2O), dan sinkonidina (isomer dari sinkonina). Hampir keseluruhan bagian tanaman kina (akar, batang, daun, dan kulit) mengandung senyawa alkaloid kiunina tersebut dalam persentase yang berbeda. 



Proses sintesis kina

Upaya untuk mempertahankan kelestarian tanaman obat dan pemanfaatannya, yang seiring dengan perkembangan ilmu bioteknologi dicoba satu cara terbaru dalam memproduksi senyawa alkaloid sinkona dan turunannya dengan memanfaatkan mikroba endofit yang hidup dalam tanaman tersebut. Mikroba endoifit adalah mikroba yang hidup di dalam tanaman sekurangnya selama periode tertentu dari siklus hidupnya dapat membentuk koloni dalam jaringan tanaman tanpa membahayakan inangnya. 

Meskipun penelitian mengenai endofitik telah telah dimulai sejak lama, tetapi penggunaan mikroba endofit untuk memproduksi senyawa bioaktif masih sedikit. Mikroba endofit diisolasi dari jaringan tanaman dan ditumbuhkan pada medium fermentasi dengan komposisi tertentu. Di dalam medium fermentasi tersebut mikroba endofit menghasilkan senyawa sejenis seperti yang terkandung pada tanaman inang dengan bantuan aktivitas enzim. Mikroba endofitik tumbuh dan memproduksi senyawa metabolit sekunder lebih lambat pada medium buatan daripada medium di dalam tanaman inangnya, oleh karena itu sangat penting untuk merancang  media lokasi maupun pertumbuhannya yang sesuai.

Kina disintesis dari triptofan melalui 16 tahap dengan menggunakan membutuhkan  16 enzim untuk  menghasilkan Kina. Dalam proses sintesis perlu dilakukan penambahan zat induser yang diinokulasikan secara bersama-sama dengan mediumnya. 

Zat induser adalah suatu zat yang memiliki komponen nutrisi yang serupa dengan dengan tanaman inangnya dan dapat menstimulasi pertumbuhan mikroba endofit dalam memproduksi senyawa bioaktif sebagai hasil metabolisme sekunder.

Kina akan menghambat proteolisis hemoglobin dan polimerase heme. Kedua enzim tersebut diperlukan untuk memproduksi pigmen yang dapat membantu mempertahankan hidup plasmodium tersebut. Kina akan menghambatan aktivitas heme polimerase tersebut sehingga terjadi penumpukan substrat yang bersifat sitotoksik yaitu heme. Sehingga menghambat sintesis protein, RNA dan DNA, maka akan mencegah pencernaan hemoglobin oleh parasit dan dengan demikian mengurangi suplai asam amino yang diperlukan untuk kehidupan parasit. 

No comments:

Post a Comment

3. Al-Farazi

Al-Farazi (wafat pada tahun 790 M) adalah perintis alat astrolab planisferis yaitu mesin hitung analog pertama, sebagai alat bantu astronomi...